Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 22:11:47【Kabar Kuliner】397 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(171)
Artikel Terkait
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
- Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
- Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari
- Resep nasi goreng buah naga yang tinggi nutrisi
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
Resep Populer
Rekomendasi

Kiat menghindari penyakit semasa banjir

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG

Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

82 Dapur MBG ditargetkan beroperasi di Padang akhir 2025

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan